Selasa, 18 Juni 2013

Dampak Positif Dan Negatif Dari Efek Demam Korea

Saya akan membahas tentang fenomena demam korea yang sedang melanda masyarakyat Indonesia mulai dari remaja bahkan orang tua. Budaya korea yang akhir-akhir ini lagi happening di Indonesia memiliki berbagai tanggapan, baik positif maupun negatif.

Masyarakat menyukai budaya korea, hampir semua channel televisi atau media massa memuat mengenai korea. Mulai dari film korea, lagu / musik korea, boyband atau girlband korea dan artis/aktor korea. Umumnya masyarakat khususnya remaja perempuan menyukai budaya korea karena artis korea itu sendiri tampan dan cantik. 

Masyarakat ketika ditanya lebih menyukai film produksi indonesia atau produksi korea, mereka kebanyakan akan menjawab lebih menyukai film produksi korea. 

Bahkan dari film atau drama korea itu, mereka jadi ingin meniru gaya hidup yang ada dalam drama korea itu karena menurut mereka apa yang ada dalam budaya korea itu adalah sesuatu yang mengagumkan dan sering mereka sebut “keren” . gaya hidup dalam korea cenderung bebas dan tidak sesuai denga citra masyarakat Indonesia pada umumya. Masyarakat Indonesia cenderung latah dengan segala hal yang sedang happening di dalam negeri seperti demam korea ini. 

demam korea yang masuk ke Indonesia memiliki beberapa dampak, baik dampak positif maupun negatif. 

Dampak postifi dari demam korea ini adalah generasi muda dapat terinspirasi dengan adanya budaya korea untuk lebih baik lagi dari sekarang. Munculnya boyband atau girlband di Indonesia juga terinspirasi dari masuknya budaya korea tersebut. Sehingga muncul kembali boyband Indonesia yang sempat lenyap di kancah musik di Indonesia. Dan menjadikan demam korea ini menjadi suatu bisnis yang dimanfaatkan oleh beberapa kalangan. Contohnya media masa dan bahkan ada website yang memanfaatkan demam korea ini. 

Di sisi lain dampak negatif nya pun juga ada. Salah satunya adalah masyarakat Indonesia cenderung lebih menyukai produk korea. Seperti lagu korea, musik korea, boyband/girlband korea. Dan berkurangnya rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia sendiri. Mereka terlalu mendewa-dewakan produk korea tersebut dan menganggap bahwa produk Indonesia tidak ada apa-apanya. Masyarakat menyita waktu mereka untuk menonton drama korea yang dapat mereka tonton di televisi atau DVD. 

Ada baiknya bagi masyarakat Indonesia untuk dapat sadar bahwa hal yang mengganjal ketika budaya negara lain lebih dicintai daripada budaya Indonesia dan tidak ada rasa bangga yang nyata dari hati masyarakat Indonesia sendiri 


Jangan tenggelamkan budaya negara kita sendiri karena munculnya budaya luar yang mungkin lebih bagus namun tidak baik untuk negara kita sendiri. Mari kita belajar untuk mencintai produk negara kita sendiri. Belajar menghargai hasil karya generasi Indonesia dan menomor duakan budaya luar.
Read More >>

Uang, Bank dan Penciptaan Uang

Nama     : Nur Aini Ayu Solichatin
NPM     : 15111344
Kelas     : 2KA35


• Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar
yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang
dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan
jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia
dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang
dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran
hutang.Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda
pembayaran.


Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada
barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem
ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama
untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang
didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan
dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan
kemakmuran.


Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal ini uang kartal— diterbitkan
oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun
1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah
kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga
yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut
dengan hak oktroi.

untuk selengkapnya dapat di download disini lohhh
Read More >>

Minggu, 02 Juni 2013

Ongkos

Ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output

Macam-macam ongkos,yaitu :
  1. Total Fixed Cost(ongkos total tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi.Contoh penyusutan, sewa, dsb.Biaya total (TFC) tidak tergantung pada kuantitas output (Q),sedangkan biaya variabel total bergantung pada kuantitas output.
  2. Total Variabel Cost ( ongkos variabel total ) adalah jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh ongkos bahan mentah, tenaga kerja dan sebagainya.
  3. Total Cost (ongkos total ) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC
  4. Averege Fixed Cost ( ongkos tetap rata-rata ) adalah ongkos tetap yang dibebankan untuk setiap unit output.

Biaya tetap rata-rata (AFC) menurun secara continue sampai mendekati garis horizontal, karena AFC = TFC/Q
Averege Fixed Cost (ongkos variabel rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.


Averege Total Cost (ongkos total rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.


Marginal Cost (ongkos marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.




  •  Penerimaan (Revenue)
Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya.Macam-macam revenue sebagai berikut:

Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.


Average Revenue (AR) adalah penerimaan per unit dari penjualan output.


Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.


Bentuk-bentuk kurva TR,MR dan AR tergantung dari jenis pasarnya sebagai berikut:

- Pasar Persaingan Sempurna
        Dalam pasar ini harga ditentukan oleh pasar.





Referensi :


Read More >>