Kamis, 22 Desember 2011

[Periode 3] Masyarakat Pedesaan Dan Masyarakat Perkotaan

Nama  : Nur Aini Ayu Solichatin

NPM   : 15111344
Kelas : 1KA34



1. Masyarakat Pedesaan

     A. Pengertian Desa
               Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografis, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota. Tempat kediaman penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian penduduk terhadap lingkungan alam seperti iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain. Tingkat penyesuaian penduduk desa terhadap lingkungan alam bergantung faktor ekonomi, sosial, pendidikan dan kebudayaan.

     B. Ciri-ciri Masyarakat Desa
               Ciri-ciri masyarakat desa antara lain sebagai berikut :
  1. Sistem kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar kekeluargaan (paguyuban).
  2. Masyarakat bersifat homogen seperti dalam hal mata pencaharian, agama dan adat istiadat.
  3. Diantara warga des mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat lain diluar batas wilayahnya.
  4. Mata pencaharian utama para penduduk biasanya bertani.
  5. Faktor geografis sangat berpengruh terhadap corak kehidupan masyarakat.
  6. Jarak antara tempat bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.
     C. Unsur-unsur Desa
               - Daerah
               - Penduduk
               - Corak Kehidupan
               - Unsur Gotong Royong

2. Masyarakat Perkotaan

     A. Pengertian Masyarakat Perkotaan
               Masyarakat perkotaan sering disebut Urban Community. Pengertian masyrakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

     B. Tipe Masyarakat
  • Masyarakat kecil yng belum kompleks, yaitu masyarakat yang belum mengenal pembagian kerja, struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajri sebagai satu-kesatuan.
  • Masyarakat yang sudah kompleks, yaitu masyarakat yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang karena ilmu pengetahuan sudah maju, teknologi maju, dan sudah mengenal tulisan.

     C. Ciri-ciri Masyarakat Kota
  1. Kehidupan keagamaannya berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan didesa.
  2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung kepada orang lain.
  3. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarkat perkotaan menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
  4. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan juga mempunyai batas-batas yang nyata.
  5. kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada desa.
     D. Aspek Positive Dan Negativenya
               Untuk menunjang aktivitas warganya serta untuk memberikan suasana aman, tenteram dan nyaman pada warganya, kota dihadapkan pada keharusan menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat aktivitas warganya. Perkembangan kota merupakan manifesti dari pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan, seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi: wisma, karya, marga, suka, dan penyempurnaan. Kelima unsur pokok ini merupakan pola pokok dari komponen-komponen perkotaan yang kuantitas dan kualitasnya kemudia dirinci didalam perencanaan suatu kota tertentu sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang spesifik untuk kota tersebut. Rumusan pengembangan kota tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota antara lain:
  1. menekan angka kelahiran
  2. mengalihkan pusat pembangunan pabrik(industri) ke pinggiran kota
  3. membendung urbanisasi
  4. mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
  5. meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil atau desa-desa yang telah ada disekitar kota tersebut
  6. transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan
Suatu perkembangan kota harus mengarah pada penyesuaian lingkungan fisik ruang kota dengan perkembangan sosial dan kegiatan usaha masyarakat kota.

Perbedaan masyarakat desa dan masyarakat perkotaan :
  • Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam
  • Pekerjaan atau mata pencaharian
  • Ukuran komunitas
  • Kepadatan penduduk
  • Homogenitas dan heterogenitas
  • Diferensiasi sosial
  • Pelapisan sosial
  • Interaksi sosial
  • Pengawasan sosial
  • Pola kepemimpinan
  • Standar Kehidupan
  • Kesetiakawanan sosial
  • Nilai dan sistem nilai

Hubungan desa dan kota :
          Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu smaa lain. Bahkan dalam kedaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan karena diantara mereka saling membutuhkan. ota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu dikota. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
          Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, miyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri. Tetapi dalam kenyataannya, hal ideal tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas.

0 komentar:

Posting Komentar